Jakarta | Jurnal Nasional
Direktur Utama (Dirut) PT Berdikari (Persero) Librato El Arief
mengatakan Berdikari akan berperan menjadi jembatan proses adopsi
teknologi pada petani. "Kami sebagai BUMN harus menjadi jembatan bagi
petani," katanya setelah menandatangani naskah kerjasama Formula
Insektisida Biotris Cair dan Formula Kompos Biopestisida Gliocomposit
dengan Badan Litbang Pertanian dalam acara Round Table Meeting Teknologi
Tanaman Pangan dan Hortikultura di JCC, Kamis (9/2).
Kepala Badan Litbang Pertanian, Haryono mengatakan hasil penelitian
pihaknya harus bersifat aplikatif. "Berdikari adalah salah satunya yang
telah mengaplikasian inovasi teknologi yang kami kembangkan," katanya.
Insektisida Biotris Cair dan Kompos Biopestisida Gliocomposit produk
Badan Litbang Pertanian adalah temuan inovasi teknologi baru yang
merupakan temuan bahan organik yang dapat meningkatkan kesuburan tanah
serta hasil produksi pertanian.
"Selama ini, Insektisida atau pembasmi hama tanaman yang ada adalah
bahan kimia yang tidak ramah lingkungan, sedangkan Insektisida Biotris
Cair adalah inovasi pembasmi hama baru, yang ramah lingkungan serta
terbuat dari bahan organik," katanya. Sedangkan Kompos Biopestisida
Gliocomposit berfungsi agar penyerapan pupuk terhadap tanaman, semakin
terserap dengan baik serta dapat meningkatkan kesuburan tanah.
Sebelumnya Berdikari telah bekerjasama dengan Badan Litbang Pertanian
dalam pengembangan benih jagung berprotein tinggi. "Selain untuk faktor
bisnis meningkatkan keuntungan bagi negara, kami sebagai BUMN juga
berperan mensejahterakan masyarakat, salah satunya dengan pengembangan
jagung berprotein tinggi yang sangat baik sebagai pangan," kata Librato.
Wahyu Utomo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar